Seorang anak durhaka hendak membunuh ayahnya. Sang ayah diajaknya pergi ke sebuah tempat yang sepi kemudian sang anak tersebut hendak menyembelih ayahnya.
Sang ayah berkata: "Wahai puteraku, kalau kau hendak menyembelih ayah, sembelihlah aku di batu itu". Sambil ayahnya menunjuk ke sebuah batu.
Sang anak bertanya: "Apa bedanya disini dengan di batu itu?".
Sang ayah menjawab: "Karena ayah dahulu menyembelih ayahnya ayah [kakekmu] di batu itu"…
Subhaanallooh.. Balasan setimpal dengan perbuatan.. Dahulu ia menyembelih ayahnya, dan sekarang ia disembelih anaknya, di tempat yang sama.. Allah Maha Adil..
Complete the Way Of Life
Cari Blog Ini
Senin, 28 November 2011
Cinta Karena Allah Itu Mempunyai Harga Sangat Mahal, Siapkah Kita Membayarkannya?
Cinta karena Allah itu mempunyai harga sangat mahal yang harus dibayar, dan sedikit sekali yang mau membayarnya.
Apa harga mahal yang harus dibayar itu?
Harga mahal yang harus dibayarkan oleh siapa saja yang mengaku cinta karena Allah, yaitu; SALING MENASEHATI, sebagaimana firman Allah ta'ala dalam surat 103 Al-'Ashr.
Seseorang yang mengaku cinta kepada temannya karena Allah maka harus terus menerus mengawasi temannya tersebut untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran. Hal ini jarang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku saling cinta karena Allah, dengan alasan khawatir temannya tersinggung, atau khawatir temannya marah, atau khawatir temannya meninggalkannya, dan berbagai macam alasan lainnya..
Jadi, harga mahal yang harus dibayarkan oleh orang-orang yang saling mencintai karena Allah adalah saling menasehati dengan melakukan amar makruf nahi munkar, yaitu saling mengingatkan dan memotivasi untuk menjadi lebih baik, lebih taat kepada Allah, lebih istiqomah dalam Islam dan Sunnah.
Karena itu apabila ada dua orang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bertemu, keduanya tidak berpisah melainkan salah seorang dari keduanya membacakan kepada yang lain surat Al-‘Ashr sampai selesai, kemudian salah seorang dari keduanya memberikan salam kepada yang lain dan berpisah.
Ath-Thabrani Rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya dari Ubaidullah bin Hisn Abu Madinah, ia berkata: “Bahwasanya apabila ada dua orang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bertemu, keduanya tidak berpisah melainkan salah seorang dari keduanya membacakan kepada yang lain surat Al-‘Ashr sampai selesai, kemudian salah seorang dari keduanya memberikan salam kepada yang lain.”
Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah berkata: “Kalau sekiranya manusia mentadabburi (merenungkan dan menghayati) surat ini (Al-‘Ashr), pastilah cukup bagi mereka.”
[Tafsir Ibnu Katsir: 4/657, Tafsir Al-Qasimiy: 9/538 dan Al-Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, Isyraf: As-Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarak Fuuriy, hal 1529].
بسم الله الرحمن الرحيم
{ وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3) }
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
{1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.}
Apa harga mahal yang harus dibayar itu?
Harga mahal yang harus dibayarkan oleh siapa saja yang mengaku cinta karena Allah, yaitu; SALING MENASEHATI, sebagaimana firman Allah ta'ala dalam surat 103 Al-'Ashr.
Seseorang yang mengaku cinta kepada temannya karena Allah maka harus terus menerus mengawasi temannya tersebut untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran. Hal ini jarang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku saling cinta karena Allah, dengan alasan khawatir temannya tersinggung, atau khawatir temannya marah, atau khawatir temannya meninggalkannya, dan berbagai macam alasan lainnya..
Jadi, harga mahal yang harus dibayarkan oleh orang-orang yang saling mencintai karena Allah adalah saling menasehati dengan melakukan amar makruf nahi munkar, yaitu saling mengingatkan dan memotivasi untuk menjadi lebih baik, lebih taat kepada Allah, lebih istiqomah dalam Islam dan Sunnah.
Karena itu apabila ada dua orang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bertemu, keduanya tidak berpisah melainkan salah seorang dari keduanya membacakan kepada yang lain surat Al-‘Ashr sampai selesai, kemudian salah seorang dari keduanya memberikan salam kepada yang lain dan berpisah.
Ath-Thabrani Rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya dari Ubaidullah bin Hisn Abu Madinah, ia berkata: “Bahwasanya apabila ada dua orang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bertemu, keduanya tidak berpisah melainkan salah seorang dari keduanya membacakan kepada yang lain surat Al-‘Ashr sampai selesai, kemudian salah seorang dari keduanya memberikan salam kepada yang lain.”
Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah berkata: “Kalau sekiranya manusia mentadabburi (merenungkan dan menghayati) surat ini (Al-‘Ashr), pastilah cukup bagi mereka.”
[Tafsir Ibnu Katsir: 4/657, Tafsir Al-Qasimiy: 9/538 dan Al-Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, Isyraf: As-Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarak Fuuriy, hal 1529].
بسم الله الرحمن الرحيم
{ وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3) }
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
{1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.}
Pelajaran Dari Steve Jobs, Pendiri Apple Inc..
Ketika mendengar berita kematian Steve Jobs (06/10/11) saya cukup kaget dan tercengang karena ia meninggal dunia ketika berada di puncak 'dunia' dalam usia yang belum terlalu tua, sekitar 56 tahun.
Kenapa harus kaget dan tercengang? Apa hubungannya dengan saya?
Penyebabnya adalah karena cukup lama saya ikut merasakan sentuhannya melalui produknya iPhone Apple.
Beberapa tahun yang lalu, saya mendapat hadiah dari seorang sahabat [tidak mau disebut namanya, jazahullah khoir] sebuah iPhone Apple, yang mana pada saat itu di Indonesia masih belum dipasarkan sehingga saya mengawalinya, alhamdulillah.
Dengan adanya iPhone Apple tersebut saya mendapat banyak kemudahan dalam aktifitas belajar mengajar karena fasilitas yang tersedia di dalamnya cukup banyak dan canggih.
Sebelumnya, kemana-mana saya selalu membawa kitab-kitab yang cukup tebal sebagai rujukan dan bahan untuk mengajar, tapi semenjak hadirnya iPhone Apple tidak lagi, karena semuanya telah tersimpan didalamnya dengan memuaskan, mudah diakses dan hanya dalam genggaman tangan, subhanallah!
Bagi siapa saja yang mengenal iPhone Apple pasti mengakui kehebatan dan kecanggihannya. Siapapun orangnya dan apapun profesinya pasti memujinya karena manfaatnya.
Apalagi, beberapa bulan yang lalu, saya mendapat hadiah lagi dari sahabat tersebut [jazahullah khoir] iPhone 4 Apple yang tentu kecanggihannya melebihi yang sebelumnya, alhamdulillah.
Bagi saya sendiri, manfaat iPhone tersebut sangat banyak, diantaranya;
1. Menyimpan kitab-kitab dalam bentuk PDF yang cukup banyak dan lengkap sehingga amat sangat membantu untuk rujukan dan bahan mengajar.
2. Membaca Al-Qur'an dan mendengarkan murottal serta ceramah-ceramah.
3. Fasilitas pencarian atau searching data yang tersimpan sangat memadai.
4. Fasilitas 'Notes' yang cukup penting dan sangat membantu sebagai pengganti alat tulis.
5. Menyimpan banyak data yang dengan mudah dibawa kemana-mana. Dan manfaat-manfaat lain seperti untuk telpon, internet, berbagai macam aplikasi bermanfaat, dll..
Bahkan tulisan inipun, saya menulisnya di 'Notes' iPhone 4 Apple ketika di kendaraan perjalanan Malang-Surabaya untuk khotbah Jum'at di masjid Al-Irsyad Surabaya (07/10/11). Tema khotbah Jum'atnya adalah 'Keajaiban Berdzikir Kepada Allah', tanpa membawa selembar kertaspun karena semua bahan dan materi telah tersimpan di iPhone 4 Apple. Ketika khotbah cukup menyentuh layarnya saja, tanpa perlu membawa kitab-kitab besar atau membolak-balik kertas.
Ini sekelumit manfaat yg saya rasakan dari sentuhan Steve Jobs berupa iPhone. Bagaimana pula dengan orang lain yang jumlahnya milyaran dan produk-produknya yang lain?!
Betapa besar jasa-jasamu wahai Steve Jobs..
Berapa banyak yang telah merasakan sentuhanmu..
Karya-karyamu memenuhi dunia..
Manfaatmu dirasakan oleh semuanya..
Duhai, Steve Jobs.. Andaikan engkau beriman kepada Allah Ta'ala dan RasulNya Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.. Duhai, alangkah bahagianya dirimu di alam sana..
Sungguh sayang seribu sayang, semuanya adalah sia-sia untukmu disana, fatamorgana, dan hanya penyesalan karena tidak beriman.. Kejayaan yang semu di dunia yang fana..
Sungguh ini adalah pelajaran kehidupan yang penuh hikmah.
Kematian adalah kepastian dan manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, demikian sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, juga bahwasanya amalan orang-orang kafir sebanyak dan sebesar apapun adalah sia-sia di akhirat nanti, fatamorgana dan hanya menjadi penyesalan, karena syarat dikabulkannya sebuah amalan adalah; mentauhidkan Allah Ta'ala dan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, yang keduanya tidak dimiliki oleh orang kafir.
Kita harus menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia dengan mentauhidkan Allah Ta'ala dan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, agar supaya kita mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia sampai di akhirat nanti, amiin.
Sekedar informasi, ternyata ayah Steve Jobs adalah seorang Arab muslim dari Syria bernama Abdul Fattah Jandali yang saat itu adalah mahasiswa di Amerika.
Semoga sahabatku yang telah memberiku hadiah iPhone selalu dalam lindungan Allah Ta'ala, mendapat rizki yang halal dan barokah, kehidupannya bahagia, dan semoga kita dipertemukan oleh Allah di dunia ini sampai di JannahNya nanti, amiin ya Mujibas sa'ilin..
Kenapa harus kaget dan tercengang? Apa hubungannya dengan saya?
Penyebabnya adalah karena cukup lama saya ikut merasakan sentuhannya melalui produknya iPhone Apple.
Beberapa tahun yang lalu, saya mendapat hadiah dari seorang sahabat [tidak mau disebut namanya, jazahullah khoir] sebuah iPhone Apple, yang mana pada saat itu di Indonesia masih belum dipasarkan sehingga saya mengawalinya, alhamdulillah.
Dengan adanya iPhone Apple tersebut saya mendapat banyak kemudahan dalam aktifitas belajar mengajar karena fasilitas yang tersedia di dalamnya cukup banyak dan canggih.
Sebelumnya, kemana-mana saya selalu membawa kitab-kitab yang cukup tebal sebagai rujukan dan bahan untuk mengajar, tapi semenjak hadirnya iPhone Apple tidak lagi, karena semuanya telah tersimpan didalamnya dengan memuaskan, mudah diakses dan hanya dalam genggaman tangan, subhanallah!
Bagi siapa saja yang mengenal iPhone Apple pasti mengakui kehebatan dan kecanggihannya. Siapapun orangnya dan apapun profesinya pasti memujinya karena manfaatnya.
Apalagi, beberapa bulan yang lalu, saya mendapat hadiah lagi dari sahabat tersebut [jazahullah khoir] iPhone 4 Apple yang tentu kecanggihannya melebihi yang sebelumnya, alhamdulillah.
Bagi saya sendiri, manfaat iPhone tersebut sangat banyak, diantaranya;
1. Menyimpan kitab-kitab dalam bentuk PDF yang cukup banyak dan lengkap sehingga amat sangat membantu untuk rujukan dan bahan mengajar.
2. Membaca Al-Qur'an dan mendengarkan murottal serta ceramah-ceramah.
3. Fasilitas pencarian atau searching data yang tersimpan sangat memadai.
4. Fasilitas 'Notes' yang cukup penting dan sangat membantu sebagai pengganti alat tulis.
5. Menyimpan banyak data yang dengan mudah dibawa kemana-mana. Dan manfaat-manfaat lain seperti untuk telpon, internet, berbagai macam aplikasi bermanfaat, dll..
Bahkan tulisan inipun, saya menulisnya di 'Notes' iPhone 4 Apple ketika di kendaraan perjalanan Malang-Surabaya untuk khotbah Jum'at di masjid Al-Irsyad Surabaya (07/10/11). Tema khotbah Jum'atnya adalah 'Keajaiban Berdzikir Kepada Allah', tanpa membawa selembar kertaspun karena semua bahan dan materi telah tersimpan di iPhone 4 Apple. Ketika khotbah cukup menyentuh layarnya saja, tanpa perlu membawa kitab-kitab besar atau membolak-balik kertas.
Ini sekelumit manfaat yg saya rasakan dari sentuhan Steve Jobs berupa iPhone. Bagaimana pula dengan orang lain yang jumlahnya milyaran dan produk-produknya yang lain?!
Betapa besar jasa-jasamu wahai Steve Jobs..
Berapa banyak yang telah merasakan sentuhanmu..
Karya-karyamu memenuhi dunia..
Manfaatmu dirasakan oleh semuanya..
Duhai, Steve Jobs.. Andaikan engkau beriman kepada Allah Ta'ala dan RasulNya Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam.. Duhai, alangkah bahagianya dirimu di alam sana..
Sungguh sayang seribu sayang, semuanya adalah sia-sia untukmu disana, fatamorgana, dan hanya penyesalan karena tidak beriman.. Kejayaan yang semu di dunia yang fana..
Sungguh ini adalah pelajaran kehidupan yang penuh hikmah.
Kematian adalah kepastian dan manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, demikian sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, juga bahwasanya amalan orang-orang kafir sebanyak dan sebesar apapun adalah sia-sia di akhirat nanti, fatamorgana dan hanya menjadi penyesalan, karena syarat dikabulkannya sebuah amalan adalah; mentauhidkan Allah Ta'ala dan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, yang keduanya tidak dimiliki oleh orang kafir.
Kita harus menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia dengan mentauhidkan Allah Ta'ala dan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam, agar supaya kita mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia sampai di akhirat nanti, amiin.
Sekedar informasi, ternyata ayah Steve Jobs adalah seorang Arab muslim dari Syria bernama Abdul Fattah Jandali yang saat itu adalah mahasiswa di Amerika.
Semoga sahabatku yang telah memberiku hadiah iPhone selalu dalam lindungan Allah Ta'ala, mendapat rizki yang halal dan barokah, kehidupannya bahagia, dan semoga kita dipertemukan oleh Allah di dunia ini sampai di JannahNya nanti, amiin ya Mujibas sa'ilin..
Selasa, 22 November 2011
Istiqomah.. Oh Istiqomah.. Ayat Perintah Istiqomah Menjadikan Rambut Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam Beruban..
Oleh: Abdullah Shaleh Hadrami
955 - ( صحيح )
[ شيبتني { هود } و { الواقعة } و { المرسلات } و { عم يتساءلون } و { إذا الشمس كورت } ] . ( صحيح ) . وورد مختصرا بلفظ : شيبتني { هود } وأخواتها . وسنده جيد
الكتاب : السلسلة الصحيحة
المؤلف : محمد ناصر الدين الألباني
الناشر : مكتبة المعارف - الرياض
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa yang membuat rambut Beliau beruban adalah surat Huud dan saudara-saudaranya, yaitu surat Al-Waaqi'ah, Al-Mursalaat, An-Naba' dan At-Takwir. [As-Silsilah Ash-Shahihah, karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah].
Al-Imam Abu Muhammad Al-Husain bin Mas'ud Al-Baghawi [wafat 516 H] dalam tafsirnya Ma'alimut Ta'wil, yang ditahqiq [dikoreksi] dan ditakhrij [dijelaskan hadisnya] oleh tiga ulama', yaitu Muhammad Abdullah An-Namir, Utsman Jum'ah Dhumairiyyah dan Salim muslim Al-Harsy membawakan riwayat dari sahabat Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma:
قال ابن عباس رضي الله عنهما: ما نزلت على رسول الله صلى الله عليه وسلم آية هي أشدّ عليه من هذه الآية، ولذلك قال: "شيبتني هود وأخواتها".
Berkata Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma: "Tiadalah turun kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam ayat yang lebih berat atas Beliau daripada ayat ini [surat Huud ayat 112], karena itulah Beliau bersabda: "Telah membuatku beruban surat Huud dan saudara-saudaranya".
Inilah ayat yang membuat rambut Beliau beruban:
{ فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ }
"Hendaklah kamu istiqomah sebagaimana diperintahkan kepadamu".
قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: الاستقامة أن تستقيم على الأمر والنهي.
Sahabat Umar ibnul Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata:
"Istiqomah itu hendaklah kamu istiqomah dalam perintah dan larangan".
Maksudnya, istiqomah mengerjakan perintah Allah dan istiqomah meninggalkan laranganNya.
عن سفيان بن عبد الله الثقفي قال: قلت، يا رسول الله قل لي في الإسلام قولا لا أسأل عنه أحدا بعدك، قال: "قل آمنت بالله ثم استقم".
أخرجه مسلم في الإيمان، باب جامع أوصاف الإسلام، برقم (38).
Sahabat Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi radhiyallahu 'anhu berkata; Aku bertanya, wahai Rasulullah, katakan kepadaku tentang Islam yang aku tidak perlu bertanya lagi kepada orang lain setelah itu.
Beliau bersabda: "Katakanlah, 'aku beriman kepada Allah', kemudian istiqomahlah."
(HR. Muslim).
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31) نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ (32)
Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu mint.
Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS 41 Fushshilat: 30-31)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (14)
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan".
(QS 46 Al-Ahqaaf: 13-14)
Istoqmah adalah yang terberat.. Istiqomah mengerjakan perintah Allah, istiqomah meninggalkan larangan Allah, istiqomah dalam berdakwah, istiqomah dalam bertauhid, istiqomah dalam sunnah, istiqomah dalam kejujuran, istiqomah dalam taubat, istiqomah dalam sabar, istiqomah dalam ikhlas… Istiqomah… Istiqomah.. Istiqomah… Dst…
Istiqomah berarti lurus sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah tanpa bengkok sedikitpun..
Istiqomah.. Oohh istiqomah..
Ya Allah Jadikanlah kami semua istiqomah dalam Islam dan Sunnah sampai akhir hayat kami, sampai berjumpa denganMu di JannahMu bersama RasulMu, memandang WajahMu yang Maha Mulia dan mendapat RidhaMu, amiin yaa Mujiibas Saa'iliin..
Sebagian ulama yang lain berpendapat yang membuat rambut Beliau beruban adalah kisah-kisah kedahsyatan yang terjadi hari kiamat nanti, dll. Semoga Bermanfaat.
955 - ( صحيح )
[ شيبتني { هود } و { الواقعة } و { المرسلات } و { عم يتساءلون } و { إذا الشمس كورت } ] . ( صحيح ) . وورد مختصرا بلفظ : شيبتني { هود } وأخواتها . وسنده جيد
الكتاب : السلسلة الصحيحة
المؤلف : محمد ناصر الدين الألباني
الناشر : مكتبة المعارف - الرياض
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa yang membuat rambut Beliau beruban adalah surat Huud dan saudara-saudaranya, yaitu surat Al-Waaqi'ah, Al-Mursalaat, An-Naba' dan At-Takwir. [As-Silsilah Ash-Shahihah, karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah].
Al-Imam Abu Muhammad Al-Husain bin Mas'ud Al-Baghawi [wafat 516 H] dalam tafsirnya Ma'alimut Ta'wil, yang ditahqiq [dikoreksi] dan ditakhrij [dijelaskan hadisnya] oleh tiga ulama', yaitu Muhammad Abdullah An-Namir, Utsman Jum'ah Dhumairiyyah dan Salim muslim Al-Harsy membawakan riwayat dari sahabat Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma:
قال ابن عباس رضي الله عنهما: ما نزلت على رسول الله صلى الله عليه وسلم آية هي أشدّ عليه من هذه الآية، ولذلك قال: "شيبتني هود وأخواتها".
Berkata Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma: "Tiadalah turun kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam ayat yang lebih berat atas Beliau daripada ayat ini [surat Huud ayat 112], karena itulah Beliau bersabda: "Telah membuatku beruban surat Huud dan saudara-saudaranya".
Inilah ayat yang membuat rambut Beliau beruban:
{ فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ }
"Hendaklah kamu istiqomah sebagaimana diperintahkan kepadamu".
قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: الاستقامة أن تستقيم على الأمر والنهي.
Sahabat Umar ibnul Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata:
"Istiqomah itu hendaklah kamu istiqomah dalam perintah dan larangan".
Maksudnya, istiqomah mengerjakan perintah Allah dan istiqomah meninggalkan laranganNya.
عن سفيان بن عبد الله الثقفي قال: قلت، يا رسول الله قل لي في الإسلام قولا لا أسأل عنه أحدا بعدك، قال: "قل آمنت بالله ثم استقم".
أخرجه مسلم في الإيمان، باب جامع أوصاف الإسلام، برقم (38).
Sahabat Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi radhiyallahu 'anhu berkata; Aku bertanya, wahai Rasulullah, katakan kepadaku tentang Islam yang aku tidak perlu bertanya lagi kepada orang lain setelah itu.
Beliau bersabda: "Katakanlah, 'aku beriman kepada Allah', kemudian istiqomahlah."
(HR. Muslim).
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ (31) نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ (32)
Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu mint.
Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS 41 Fushshilat: 30-31)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (13) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (14)
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan".
(QS 46 Al-Ahqaaf: 13-14)
Istoqmah adalah yang terberat.. Istiqomah mengerjakan perintah Allah, istiqomah meninggalkan larangan Allah, istiqomah dalam berdakwah, istiqomah dalam bertauhid, istiqomah dalam sunnah, istiqomah dalam kejujuran, istiqomah dalam taubat, istiqomah dalam sabar, istiqomah dalam ikhlas… Istiqomah… Istiqomah.. Istiqomah… Dst…
Istiqomah berarti lurus sesuai Al-Qur'an dan As-Sunnah tanpa bengkok sedikitpun..
Istiqomah.. Oohh istiqomah..
Ya Allah Jadikanlah kami semua istiqomah dalam Islam dan Sunnah sampai akhir hayat kami, sampai berjumpa denganMu di JannahMu bersama RasulMu, memandang WajahMu yang Maha Mulia dan mendapat RidhaMu, amiin yaa Mujiibas Saa'iliin..
Sebagian ulama yang lain berpendapat yang membuat rambut Beliau beruban adalah kisah-kisah kedahsyatan yang terjadi hari kiamat nanti, dll. Semoga Bermanfaat.
Jangan Menangis Bunda
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu,
mengapa Ibu menangis?".
Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?
Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban
yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya,
mengapa wanita menangis.
Pada suatu hari, ia bertemu dengan seorang tua yang bijak lagi penuh wibawa di dalam suatu masjid, lalu ia bertanya ."Wahai Bapak, mengapa
wanita mudah sekali menangis?"
Bapak Tua tersebut menjawab,"Saat diciptakan wanita, Allah membuatnya menjadi sangat utama. Diciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan
isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan
kepala bayi yang sedang tertidur.
Diberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi
dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca
dari anaknya itu.
Diberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang
menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita, Diberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Diberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua
anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula
yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Diberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa
sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang
melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Diberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri,
sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Dan, akhirnya, Diberikan ia air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya.Inilah yang khusus Diberikan kepada wanita, agar dapat digunakan
kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun
sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".
Cintai dan Sayangi Ibumu Semasa Hidupnya..
Berbaktilah Kepadanya..
Perbanyaklah Berdoa dan Beramal Saleh Sepeninggalnya..
Agar Ia Bahagia Di Sana..
Ya Allah..Hamba titipkan Ibu hamba kepadaMu..
Ampuni dan Sayangi dia di sana..
mengapa Ibu menangis?".
Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?
Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban
yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya,
mengapa wanita menangis.
Pada suatu hari, ia bertemu dengan seorang tua yang bijak lagi penuh wibawa di dalam suatu masjid, lalu ia bertanya ."Wahai Bapak, mengapa
wanita mudah sekali menangis?"
Bapak Tua tersebut menjawab,"Saat diciptakan wanita, Allah membuatnya menjadi sangat utama. Diciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan
isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan
kepala bayi yang sedang tertidur.
Diberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi
dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca
dari anaknya itu.
Diberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang
menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita, Diberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Diberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua
anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang
anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula
yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Diberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa
sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang
melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?
Diberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan
menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri,
sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Dan, akhirnya, Diberikan ia air mata agar dapat mencurahkan
perasaannya.Inilah yang khusus Diberikan kepada wanita, agar dapat digunakan
kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun
sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".
Cintai dan Sayangi Ibumu Semasa Hidupnya..
Berbaktilah Kepadanya..
Perbanyaklah Berdoa dan Beramal Saleh Sepeninggalnya..
Agar Ia Bahagia Di Sana..
Ya Allah..Hamba titipkan Ibu hamba kepadaMu..
Ampuni dan Sayangi dia di sana..
Mencium Tangan Ibu
Mencium Tangan Ibu
Tanganmu, Ibu...
Ibumu adalah
Ibunda darah dagingmu
Raih punggung tangan Beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Rasakan ketulusan dan ikhlasnya
Rasukkan ke dalam kalbumu
Semoga kamu sukses dan bahagia..
Tanganmu, Ibu...
Ibumu adalah
Ibunda darah dagingmu
Raih punggung tangan Beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Rasakan ketulusan dan ikhlasnya
Rasukkan ke dalam kalbumu
Semoga kamu sukses dan bahagia..
Kisah Masuk Islamnya Seorang Dokter Amerika Karena Satu Ayat Al-Qur?an
Beberapa tahun yang lalu, seorang teman bercerita kepadaku tentang kisah masuknya seorang dokter Amerika ke dalam Islam. Dari apa yang kuingat dari kisah yang indah ini adalah : Kisah ini terjadi pada salah satu rumah sakit di Amerika Serikat.
Di rumah sakit tersebut, seorang dokter muslim bekerja dengan keilmuan yang sangat baik, sehingga memberi pengaruh besar untuk mengenal beberapa dokter Amerika. Dan dia, dengan kemampuan tersebut mengundang decak kagum mereka. Diantara para dokter Amerika ini, dia mempunyai satu teman akrab yaitu orang yang memiliki kisah ini. Mereka berdua selalu bertemu dan keduanya bekerja pada bagian persalinan.
Pada suatu malam, di rumah sakit tersebut terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya dia menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim,
"Engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur?an telah menjelaskan segala sesuatu dan engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur?an itu mencakup semua permasalahan-permasalahan apapun. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini..!!"
Dokter Muslim itupun menjawab,
"Ya, Al-Qur?an telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dan kami akan menemukan jalan keluar."
Setelah nampak hasil diagnosa, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing bayi tersebut...!!!! Dokter Amerika itupun terheran-heran dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"
Dokter Muslim menajwab
"Sesungguhnya hasil yang nampak menunjukkan bahwasanya kadar banyaknya ASI pada payudara ibu si bayi laki-laki dua kali lipat kandungannya dibanding ibu si bayi perempuan. Perbandingan kadar garam dan vitamin pada ASI si ibu bayi laki-laki itu juga dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan."
Kemudian dokter muslim tersebut membacakan ayat Al-Qur?an yang dia jadikan dasar argumen dari jalan keluar itu,
"Bagi laki-laki seperti bagian dua perempuan." (QS. An-Nisa:11)
Dan setelah mendengarkan dokter Amerika itu arti ayat tersebut, dia jadi bengong, dan dia menyatakan keislamannya secara spontan tanpa ragu-ragu. Subhanallah, Maha Suci Allah Robb semesta alam. (Qiblati).
Di rumah sakit tersebut, seorang dokter muslim bekerja dengan keilmuan yang sangat baik, sehingga memberi pengaruh besar untuk mengenal beberapa dokter Amerika. Dan dia, dengan kemampuan tersebut mengundang decak kagum mereka. Diantara para dokter Amerika ini, dia mempunyai satu teman akrab yaitu orang yang memiliki kisah ini. Mereka berdua selalu bertemu dan keduanya bekerja pada bagian persalinan.
Pada suatu malam, di rumah sakit tersebut terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya dia menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim,
"Engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur?an telah menjelaskan segala sesuatu dan engkau mengatakan bahwasanya Al-Qur?an itu mencakup semua permasalahan-permasalahan apapun. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini..!!"
Dokter Muslim itupun menjawab,
"Ya, Al-Qur?an telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dan kami akan menemukan jalan keluar."
Setelah nampak hasil diagnosa, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing bayi tersebut...!!!! Dokter Amerika itupun terheran-heran dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"
Dokter Muslim menajwab
"Sesungguhnya hasil yang nampak menunjukkan bahwasanya kadar banyaknya ASI pada payudara ibu si bayi laki-laki dua kali lipat kandungannya dibanding ibu si bayi perempuan. Perbandingan kadar garam dan vitamin pada ASI si ibu bayi laki-laki itu juga dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan."
Kemudian dokter muslim tersebut membacakan ayat Al-Qur?an yang dia jadikan dasar argumen dari jalan keluar itu,
"Bagi laki-laki seperti bagian dua perempuan." (QS. An-Nisa:11)
Dan setelah mendengarkan dokter Amerika itu arti ayat tersebut, dia jadi bengong, dan dia menyatakan keislamannya secara spontan tanpa ragu-ragu. Subhanallah, Maha Suci Allah Robb semesta alam. (Qiblati).
Langganan:
Postingan (Atom)